Gegap Gempita Pemain Keduabelas, dari Sepak Bola hingga Politik
oleh: Henry Adrian
oleh: Henry Adrian
![]() |
Yuli Sumpil saat memimpin puluhan ribu Aremania bernyanyi dan menari di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Henry Adrian) |
![]() |
Yuli Sumpil saat menjadi konduktor Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Henry Adrian) |
Seorang pria melompat
dari pagar yang memisahkan lapangan dengan bangku penonton. Setelah melompat, ia
lantas meluncurkan dirinya di atas bendera Arema yang diikat miring menghadap
lapangan layaknya aksi-aksi Jacky Chan di film yang ia tonton. Namun sial,
bendera yang diikat tersebut tak mampu menahan berat badannya. Ia pun terjatuh
ke dalam selokan yang terletak di bawah bendera tersebut. Kedalaman selokan itu
sekitar dua meter. Pria yang hendak meredakan amarah suporter Arema yang
terjadi di belakang gawang itu pun jatuh pingsan. Ketika sadar, ia sudah
ditangani oleh seorang dokter yang lantas menanyainya.
“Pusing Yul?”
“Iyo, pusing, tapi
ngga ngerti pusing minuman atau pusing jatuh.”
“Pingin muntah ngga?”
“Iyo, tapi ngga
ngerti muntah mabuk atau muntah jatuh.”
“Wah, repot ini Yul.”